Breaking

Rabu, 31 Mei 2017

Milisi Maute Eksekusi 19 Warga Sipil di Marawi, Total 97 Orang Tewas

Milisi Maute Eksekusi 19 Warga Sipil di Marawi, Total 97 Orang Tewas


CADO NINAL / PPD / AFP Presiden Filipina Rodrigo Duterte menengok seorang prajurit yang terluka akibat pertempuran melawan militan di kota Marawi.
Kota marawi, yang dijuluki “kota Muslim”, di Mindanao dalam hampir sepekan ini telah berubah menjadi medan konflik bersenjata paling mematikan di Filipina selatan.

Militer Filipina, Minggu (28/5/2017), menyebutkan, pertempuran melawan militan Islam yang merupakan sayap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah menewaskan 19 warga sipil.

Dengan itu, jumlah korban tewas akibat pertempuran dalam enam hari sejak Selasa (23/5/2017) telah meningkat menjadi 97 orang.

Kekerasan meningkat setelah Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan berlakunya darurat militer pada Selasa (23/5/2017) malam setelah militan melakukan kekerasan pada waktu siangnya.

Otoritas Filipina mengatakan, militan dari kelompok Maute yang dipimpin Isnilon Hapilon telah membantai 19 warga sipil di marawi, kota berpenduduk 200.000 dengan mayoritas Muslim.

Di antara 19 warga sipil itu, ada tiga perempuan dan seorang anak telah terkonfirmasi dan mayat mereka ditemukan di dekat Universitas Negeri Mindanao.

"Mereka ini semuanya warga sipil, perempuan. Teroris-teroris ini anti-orang. Kami menemukan mayat-mayat mereka saat sedang melakukan operasi penyelamatan (pada Sabtu),” kata juru bicara militer wilayah Mindanao, Letnan Kolonel Jo-ar Herrera kepada kantor berita Perancis, AFP.

Fotografer AFP melihat mayat kedelapan di pinggiran kota marawi, Senin ini, yang menurut warga lokal, para korban itu adalah buruh di penggilangan padi dan tenaga medis.

Herrera juga mengatakan, militer sedang menginvestigas tentang adanya laporan korban tewas.

Kekerasan dimulai ketika lusinan pria bersenjata menyatroni kota marawi tak lama setelah pasukan militer berusaha menangkap Isnilon Hapilon, seorang militan senior yang telah berbaiat kepada ISIS.

Sebagian besar dari 200.000 penduduk marawi telah melarikan diri, tetapi 2.000 orang lagi masih terjebak dalam pertempuran kota antara milisi sayap ISIS dan militer, kata Zia Alonto Adiong, juru bicara komisi penanggulangan krisis porovinsi setempat.

Menurut militer, 15 tentara, dua polisi, dan 61 militan tewas. Jumlah korban tewas secara keseluruhan pada Minggu telah meningkat menjadi 97 orang, tidak termasuk 19 warga sipil.



Source: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar