Breaking

Rabu, 31 Mei 2017

Pejuang Muslim Moro Ingin Bantu Tentara Perangi Militan di Marawi

Pejuang Muslim Moro Ingin Bantu Tentara Perangi Militan di Marawi


Ratusan warga kota Marawi yang mengungsi akibat baku tembak di kota itu kini ditempatkan di sebuah lokasi penampungan ke arah selatan kota yang sebagian wilayahnya masih diduduki kelompok militan Maute.(TED ALJIBE / AFP )

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menerima tawaran pemimpin Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF) untuk mengerahkan anggotanya membantu tentara melawan kelompok militan Maute.

Saat mengunjungi para tentara yang terluka di Jolo, Sabtu (27/5/2017), Duterte menyerukan agar Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Tentara Rakyat Baru (NPA) mengikuti langkah Nur Misuari.

Saat itu, Duterte mengutip penggalan surat yang dikirimkan Nur Misuari yang mengatakan 5.000 pejuang MNLF akan dikerahkan untuk melawan teroris.

Dalam surat itu, ujar Duterte, insiden di Marawi menjadi kesempatan bagi MNLF untuk menunjukkan niat baik mereka membantu pemerintah memulihkan perdamaian di Mindanao, terutama di Marawi.

Kini, Presiden Duterte tengah mempertimbangkan tawaran itu termasuk usulan agar meminta bantuan MILF dan NPA untuk melawan Maute.

Sebagai imbalan, pemerintah akan membayar para gerilyawan itu dengan jumlah uang dan tunjangan seperti yang diterima anggota militer Filipina.

"Saya meminta kepada para pejuang MILF dan MNLF bahwa konflik ini akan berjalan lama dan jika kalian ingin bergabung bersama republik, saya akan memperlakukan kalian seperti tentara," ujar Duterte.

"Saya akan memberikan hak-hak yang sama kepada kalian seperti kepada tentara dan saya juga akan membangunkan rumah bagi kalian di beberapa daerah," tambah dia.

Duterte juga menyeru kepada pemberontak komunis NPA agar meninggalkan pemimpin mereka untuk bergabung dengan tentara dan memerangi teroris ISIS.

Duterte menambahkan, para gerilyawan NPA sebenarnya telah ditipu pimpinan mereka yang mendapatkan keuntungan paling besar dari pajak revolusi dan uang yang mereka peras dari rakyat.

"Saya akan bentuk divisi baru bagi kalian, tak perlu lagi kualifikasi,  sebab kalian sudah tahu cara menembak. Saya ingin menjadikan kalian tentara Republik Filipina," tambah Duterte.

Sementara itu juru bicara militer Filipina Brigjen Restituto Padilla mengatakan, sebenarnya proses rekrutmen para gerilyawan menjadi tentara sudah mulai berlangsung.

Padilla menyambung, sebelumnya para gerilyawan MNLF dan Tentara Pembebasan Rakyat Cordillera juga sukses diintegrasikan ke dalam kemiliteran.

Dia menambahkan, pernyataan Duterte itu untuk menekankan perlunya ada persatuan untuk menghadapi musuh bersama yaitu militan pro-ISIS.


Source: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar