Breaking

Minggu, 11 Juni 2017

Ini 7 Tips Sukses Mengelola Keuangan Anda

Ini 7 Tips Sukses Mengelola Keuangan Anda



Seberapa besarpun penghasilan kamu, jika pengelolaan uang tidak dilakukan dengan baik maka tidak akan pernah cukup. Itulah salah satu alasan kenapa orang yang gajinya gede-gede masih saja terlibat kasus korupsi. Sering dengar juga bukan orang kaya tapi utangnya di sana-sini.  Dept kolektor datang rutin tiap hari karena tagihan kartu kredit belum dibayarkan. Bahkan ada juga orang yang mempunyai jabatan tinggi, gaji besar namun terlibat penggelapan barang barang milik orang lain. dari beberapa contoh diatas, terlihat bahwa pemasukan yang besar bukanlah kunci kebahagiaan. Hidup kamu akan bahagia jika mampu mengelola uang dengan baik. agar terhindar dari berbagai masalah keuangan, ikutilah tips-tips sukses mengelola uang di bawah ini.

Identifikasi pengeluaran kamu apa saja.



Sebelum bisa mengatur keuangan dengan baik, kamu harus tahu dulu untuk apa saja sih pendapatanmu dalam sebulan itu dibelanjakan. Langkah ini perlu supaya kamu bisa mengelompok-kelompokkan mana pengeluaran yang benar-benar penting, mana yang harus dibayarkan segera, mana yang bisa ditunda dan pengeluaran mana yang bersifat hura hura sehingga bisa dihilangkan.

Banyak orang yang dalam hidupnya tidak pernah melakukan perencanaan terhadap pengeluaran bulanan. Mereka asal membayar tagihan yang muncul. Di akhir bulan mereka kebingungan ketika tiba-tiba tanpa sadar uang mereka sudah habis. Mereka sendiri heran, merasa baru sedikit memakai uang kok tidak ada lagi sisa. Untuk menghindari uang habis di akhir bulan tanpa sadar seperti contoh kasus di atas, penting bagi kita mencatat pengeluaran pengeluaran tersebut.

Gabungkan kekuatan finansial kamu dan pasanganmu.



Ada pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Nah pepatah ini sepertinya cocok juga diterapkan untuk kamu-kamu yang sudah menikah. Susah senang bersama, maka penghasilan sebaiknya juga digabungkan dan dikelola bersama-sama untuk menutup semua pengeluaran rumah tangga. Tentu ini hanya bisa dilakukan pada pasangan yang keduanya bekerja.

Terkadang suami gengsi memakai gaji istri untuk memenuhi tagihan dalam rumah tangga. Menurutnya penghasilan istri biarlah untuk istri saja. Untuk pegangan, belanja make-up, ke salon, belanja baju atau kebutuhan pribadi istri lainnya.  Akibatnya si suami menanggung beban terlalu berat dan kadang tergoda untuk memakai kartu kredit atau mencari pinjaman utang. Jika penghasilan istri digabungkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, maka tidak akan ada yang menanggung beban lebih berat. Masalah keuangan keluarga diatasi bersama sama. Dengan begitu semua pihak tahu secara terbuka kemana saja uang mereka dibelanjakan.

Mendaftar kapan setiap tagihan harus dibayarkan.



Dalam kehidupan sehari hari tentu ada tagihan yang harus di bayarkan. Entah itu tagihan akibat mempunyai pinjaman di bank, tagihan kartu kredit, biaya listrik, langganan internet atau tagihan-tagihan lain. Sebagian besar tagihan tersebut rutin dibayarkan tiap bulan. Waktu pembayaran masing masing tagihan tersebut perlu dijadwalkan untk menjamin agar, ketika tagihannya jatuh tempo, masih ada uang untuk melunasinya. Tanpa dijadwalkan bisa saja uang tiba-tiba pas habis ketika mau digunakan untuk membayar. Akhirnya tagihan pada bulan itu gagal dibayarkan. Menunda bayar tagihan di bulan berikutnya akan menimbulkan 2 kerugian, pertama kita harus menanggung denda tambahan. Jumlah denda akibat terlambat bayar inipun kadang besar. Kerugian yang kedua, tagihan yang tertunda pembayarannya tersebut akan memberatkan keuangan kita di bulan depan.

Manfaat dari menjadwalkan waktu bayar masing masing tagihan ini juga memungkinkan kita untuk menghindari bayar semua tagihan secara serentak. Menbayar tagihan satu-satu di waktu yang berbeda tentu lebih ringan bukan dibandingkan dengan membayar semua tagihan berbarengan sekaligus. Dengan menjadwalkan semua tagihan di waktu jatuh tempo nya masing masing, kita juga jadi tahu berapa sih uang yang bisa kita gunakan untuk belanja kebutuhan. Uang yang sudah dialokasikan untuk membayar tagihan sebisa mungkin tidak usah diotak-atik untuk belanja hal-hal yang kurang penting.

Selalu menyediakan dana darurat.



Masa depan tidak bisa diketahui secara pasti. Meskipun sudah merencanakan masa depan secara matang, kadang ada hal-hal tidak terduga yang membutuhkan dana tertentu. Misalnya saja, tiba-tiba anggota keluarga kita terkena penyakit sehingga perlu perawatan intensif. Contoh lain misalnya, tiba-tiba kendaraan yang kita pakai untuk berkerja rusak dan butuh perbaikan. Tanpa ada cadangan dana darurat kita akan kelabakan ketika menemui keadaan seperti ini.

Dana darurat itu penting dan sebaiknya dimiliki oleh setiap orang. Dana tersebut dapat disimpan di satu rekening khusus yang tidak diotak atik penggunaanya. Setiap bulan diisi dengan sejumlah uang tertentu tanpa diambil. Dengan begitu, sewaktu waktu jika kita butuh dana kita tidak perlu kelabakan mencari pinjaman.

Hindari menggunakan kartu kredit.



Untuk membayar tagihan, atau belanja sebisa mungkin gunakanlah uang tunai dan bukan kartu kredit. Penggunaan uang tunai lebih mudah di kontrol. Dengan menggunakan uang tunai, kita hanya akan membelanjakan sejumlah uang yang kita punya. Penggunaan uang tunai juga akan menghindarkan kita dari beban tagihan di masa depan.

Orang yang menggunakan kartu kredit akan cenderung kalap dalam berbelanja. Mereka merasa beban tagihan bisa dilunasi di masa depan sehingga terasa ringan di masa ini. Akibat dari penggunaan kartu kredit ini barang barang yang kurang penting pun kadang dibeli.  Beban tagihan di masa depan menjadi semakin berat. Alasan lainnya mengapa penggunaan kartu kredit ini dihindari adalah karena ada bunga yang harus dibayar ketika melunasi tagihan. Ditambah lagi, ketika kita tidak mampu membayar tagihan kartu kredit di bulan ini bunganya akan semakin besar dan makin besar lagi. Kemungkinan terburuk jika kita gagal membayar tagihan kartu kredit, nama kita diblack list oleh Bank Indonesia. Black list tersebut akan menyulitkan kita ketika akan melakukan transaksi perbankan di kemudian hari.

Sisihkan barang-barang yang tidak terlalu penting.



Di rumah pasti ada kan barang barang yang sebenarnya tidak penting tapi tetap kamu simpan. Alasannya ada kenangan yang tersimpan dalam benda-benda tersebut sehingga sayang untuk disingkirkan. Kamu tidak sendirian jika melakukan hal-hal tersebut. Bahkan banyak orang lain yang tidak mampu menyingkirkan barang barang tidak penting karena merasa punya kenangan bersamanya. ketidak mampuan untuk membuang barang-barang tidak terpakai tersebut merupakan sebuah kelainan. Istilah populernya “hoarder”. Pada beberapa kasus perlu bantuan terapis untuk menghilangkan kebiasaan menimbun barang-barang penuh kenangan tersebut.

Sebelum kebiasaan tersebut semakin parah dan menyulitkan hidup kamu, mulailah dari sekarang. Singkirkan barang-barang tidak penting. Beberapa diantaranya mungkin berharga dan bisa dijual. Tambahan uang dari penjual barang barang tidak penting itu dapat kamu gunakan untuk membayar tagihan bulanan.

Jangan membanding-bandingkan penghasilan kamu dengan orang lain.



Yang sering menjadi masalah, orang membanding-bandingkan penghasilan serta gaya hidupnya dengan orang lain. contoh kasus, si A misalnya mampu membeli mobil, lalu kamu yang harusnya memiliki gaji lebih tinggi gengsi dan ikut ikutan beli mobil juga. Padahal penghasilan bulanan belum cukup untuk membeli mobil serta membiayai oprasionalnya.

Akibatnya tagihan bulanan membengkak diluar kemampuan bayar kita. Sebaiknya kita jalani saja kehidupan sesuai kemampuan keuangan kita. Beli hanya barang-barang yang mampu kita bayar. Dengan begitu tak ada beban utang, tidak ada tekanan dan hidup jadi lebih tenang.



Source: Iyakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar