Sabtu, 18 November 2017

Kecantikan Sudah Mulai Menjadi Kebutuhan di Jakarta


Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta pemenang Kota Pilihan 2017 Kategori Kota Para Pesolek dengan rata-rata pengeluaran kebutuhan kecantikan tertinggi yaitu, Rp 52.376,45 per kapita setiap bulannya dari total 2.2 juta penduduknya (berdasarkan perhitungan olah data dan pemeringkatan skor masing-masing indikator setiap kota dari mikro data Susenas BPS 2016).

Jumat siang (15/11/2017) kami mengunjungi sebuah salon di kompleks Rumah Kantor (rukan) Permata Senayan, Jakarta Selatan. Saat itu, Linda Purwoko berpamitan dengan wajah semringah. Rambutnya tertata rapi dan menguarkan aroma semerbak. "Terima kasih, ya", kata Linda ke arah para kapster, yang dibalas dengan senyuman tak kalah berseri.

Perempuan 41 tahun itu baru saja mencuci dan merapikan rambutnya di Stylize, sebuah salon di kompleks Rukan Permata Senayan, Jakarta Selatan. Sebagai persiapan sebelum menghadiri rapat di sebuah mal di kawasan Jakarta Pusat.

"Biar rapi, makanya mampir (salon) dulu", katanya.

Linda sehari-hari berkantor di kawasan yang sama. Tak mengherankan jika ia menyempatkan mampir sebelum berangkat menuju pertemuan.

Menurut Nina Putri Toto, Manajer Operasional Salon Beautybar yang berlokasi di kawasan elite Dharmawangsa di selatan Jakarta, perilaku konsumen seperti halnya Linda memang jamak di bisnis salon dan kecantikan.

Ia menceritakan polah tingkah beberapa konsumennya yang bahkan kerap datang sebelum jam buka salon pada pukul 08.00 WIB untuk mencuci dan merapikan rambut.

Untuk ongkos sekali pelayanan 'cuci dan blow', Beautybar mematok harga lebih tinggi dari Stylize, yakni sebesar Rp130 ribu. Kendati begitu, kunjungan ke Salon Beautybar masih lebih ramai ketimbang Stylize.

Saat kami mengunjungi salon tersebut pada Jumat siang kemarin, kesibukan nyata terlihat. Para karyawan fokus dengan tugas masing-masing, melayani konsumen : pria-wanita serta tua-muda. Lahan parkir sesak oleh mobil beragam merek dan jenis. Terletak di lokasi strategi di kawasan Dharmawangsa, tak heran rasanya jika salon ini kerap dipadati pelanggan.

Soal fenomena ini, Nina mengatakan bahwa konsumen di wilayah Jakarta Selatan memang terhitung royal dan loyal. Berani mengeluarkan uang lebih asal mendapatkan pelayanan prima dan produk berkualitas serta bermerek terkenal.

"Mereka mau nyaman dan pelayanan bagus. Tak masalah mahal asalkan produknya bagus", kata Nina yang pernah bekerja di sebuah salon di kawasan Jakarta Pusat.

Untuk kawasan Jakarta Pusat yang banyak diisi perkantoran, tambah Nina, pelanggan salon biasanya tak terlalu royal. "Mereka enggak mau ribet dan lama juga di salon... Beda dengan di sini. Pernah ada satu keluarga menghabiskan sekitar Rp5 juta", ujarnya lagi.

Boleh jadi, karakter konsumen Jakarta Selatan seperti ini yang menciptakan iklim pendukung sehingga salon dan klinik kecantikan tumbuh subur di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar