Breaking

Sabtu, 27 Mei 2017

Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Jenasah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata (25) dimakamkan di kampung halamannya, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (25/5/2017). Imam adalah salah satu polisi yang gugur akibat ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) malam. (KOMPAS/Markus Yuwono)

Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab dengan serangan bom bunuh diri di kawasan terminal bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/5/2017).

Seperti diberitakan AFP, Jumat (26/5/2017), melalui kantor berita Amaq, Kamis malam, ISIS menyebut, serangan yang menewaskan tiga polisi tersebut dilakukan oleh "pejuang" kelompok ISIS.

Publikasi ini dikeluarkan kelompok intelijen SITE yang berkedudukan di Amerika Serikat.

Analis menyebut, klaim tersebut tergolong kredibel dan bisa dipercaya mengingat keberadaan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang merupakan jaringan lokal teroris ISIS di Indonesia.

Salah satu analis yang percaya dengan klaim itu adalah Al Chaidar, Pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh di Provinsi Aceh.

Sebelumnya, JAD telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada bulan Januari lalu.

Kementerian Luar Negeri AS, pada awal Januari 2017, mengatakan JAD yang dibentuk pada 2015 beranggotakan puluhan simpatisan teroris ISIS.

Anggota JAD diyakini melakukan serangan di Jakarta pada Januari tahun lalu yang mengakibatkan empat warga sipil dan empat penyerang tewas.

Sejumlah pejabat AS mengatakan, serangan tersebut didanai seorang anggota ISIS yang kini berada di Suriah.

JAD dikaitkan dengan sejumlah serangan dan rencana serangan teror di Indonesia, termasuk serangan bom molotov di sebuah gereja di Samarinda, Kaltim yang menewaskan seorang balita.

Kelompok ini juga disebut berencana melakukan serangan pada hari Natal 2016, namun mampu digagalkan oleh polisi.

Sementara itu, Pengamat Keamanan yang berbasis di Jakarta, Sidney Jones, yang juga mengepalai Institute for Policy Analysis of Conflict, menyebut klaim ISIS tersebut sangat kredibel.

Dia bahkan meyakini bahwa cabang JAD yang berbasis di Bandung, Jawa Barat telah melakukan pemboman tersebut.



Source: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar